
Bagi para penggemar wisata sejarah, mengunjungi berbagai situs bersejarah tentu menjadi aktivitas yang menarik dan tidak membosankan. Salah satu destinasi yang layak dikunjungi adalah Situs Pasir Lulumpang yang terletak di Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Situs ini dikenal memiliki nilai sejarah yang tinggi dan pemandangan yang menawan.
Secara historis, Pasir Lulumpang menjadi saksi dari peradaban zaman megalitikum di wilayah Garut. Bangunan utama yang ada di situs ini berupa tujuh punden berundak, dengan ciri khas berupa lubang di bagian tengah yang menyerupai cobek. Lubang inilah yang disebut lulumpang.
Nama Pasir Lulumpang berasal dari bahasa Sunda, di mana kata "pasir" berarti bukit, sedangkan "lulumpang" merujuk pada lubang atau lekukan di batu. Selain itu, situs ini juga memiliki teras-teras yang dibuat di lereng bukit dengan dinding batu, yang dipercaya dulunya digunakan sebagai tempat pemujaan leluhur.
Awalnya, keberadaan situs bersejarah ini kurang diperhatikan oleh masyarakat sekitar. Baru pada tahun 1994, pemerintah setempat menemukan peninggalan arkeologis di Desa Cimareme dan melaporkannya sebagai situs budaya penting di Garut.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Bandung, Desa Cimareme memiliki delapan bukit bersejarah yang mengelilingi rawa-rawa Ranca Gabus. Dari delapan bukit tersebut, Situs Pasir Lulumpang dinilai sebagai yang paling kaya akan peninggalan purbakala.
Lokasi situs ini berada sekitar 22 kilometer dari Alun-Alun Garut, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit melalui jalan setapak untuk mencapai titik utama situs. Meski cukup menantang, perjalanan ini akan terbayar dengan keunikan situs yang memancarkan aura sejarah dari masa lampau.